Menjadi baik adalah kewajiban setiap
manusia. Berproses menuju baik merupakan jalan yang paling disukai oleh Allah.
Menjadi sunnatullah manusia memiliki nafsu akal dan hati. Nafsu bisa mendorong
kepada hasrat baik juga tidak baik. Manusia sering dibutakan oleh nafsu.
Untung kita juga dibekali oleh Allah SWT
Akal untuk bisa menyaring secara kognisi, baik buruk sesuatu. Dan dibekali juga
dengan hati untuk bisa merasa dan mendekat kepada Allah SWT.
Tak ubahnya tubuh yang memerlukan Kesehatan
dengan olahraga. Hati memerlukan exercise / Latihan juga untuk didorong menuju kebaikan.
Memerlukan pembiasaan, seperti merasa selalu
bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah, meskipun itu diberikan sakit,
kita diajak untuk belajar mensyukuri sakit.
Dalam hadits Bukhori no 5660 dan hadits
shahih muslim no 2571 “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan
Allah akan menggugurkan bersamanya dosa- dosanya seperti pohon yang
menggugurkan daun- daunnya”
Betapa indah apabila hati ini selalu diberi perasaan nikmat syukur oleh
Allah. Kita akan menjalani sesuatu dengan gelombang positif. Menjalani ibadahpun
idak terasa dibebani.
Hal yang paling susah adalah menjaga hati
untuk terus dilingkupi positive vibes. Menjaga keistiqomahan menjalankan ibadah
mahdah dan ibadah goiru mahdhah. Istiqomah itu bisa diibaratkan menggenggam
bara api. Namun tetap tidak dilepaskan.
Istiqomah sendiri menurut ibnu
taimiyyah, istiqomah adalah
mencintai dan beribadah kepada Allah tanpa menoleh kiri kanan. Dengan mencintai
Allah secara penih akan menghasilkan buah manis kecintaan Allah kepada kita.